#navbar #nav-shop .nav-a:hover { color: #ff9900; text-decoration: underline; } #navbar #nav-search .nav-search-facade, #navbar #nav-tools .nav-icon, #navbar #nav-shop .nav-icon, #navbar #nav-subnav .nav-hasArrow .nav-arrow { display: none; } #navbar #nav-search .nav-search-submit, #navbar #nav-search .nav-search-scope { display: block; } #nav-search .nav-search-scope { padding: 0 5px; } #navbar #nav-search .nav-search-dropdown { position: relative; top: 5px; height: 23px; font-size: 14px; opacity: 1; filter: alpha(opacity=100); } -->

LINK 8658

BELI SEKARANG

Added to

Unable to add item to Wish List. Please try again.

Image Unavailable

Image not available for
Colour:

To view this video download Flash Player

LINK 8658 ! Harmoni Cerdas Komunitas Edukasi Royong Tradisi Kedungbatur

Brand: Amazon

5 1.169.928 ratings

| Search this page

LINK 8658

LINK 8658 Melalui kisah budaya dan mitos budaya budaya menyampaikan ajaran etika dan nilai luhur dari masa silam. Musim panen besar adalah periode rasa terima kasih serempak yang menguatkan hubungan sesama warga dengan bumi. Harmoni Cerdas Komunitas Identitas budaya mengajarkan prinsip bahwa kemajemukan adalah energi bukan pemecah yang memisahkan. Remaja mempunyai tanggung jawab dalam menjaga dan menghidupkan lagi kebiasaan tradisi. Pagelaran adat menyatukan komunitas dalam kerangka kebahagiaan kolektif serta penghargaan jati diri. Daerah tersebut menunjukkan daerah seperti ini dapat diwujudkan tempat solusi dengan pemikiran desa. Keterbukaan tentang warisan budaya akan melahirkan kelompok sosial yang solid berjati diri. Edukasi Royong Tradisi Kedungbatur Menghidupkan kearifan lokal sebagai bentuk mempertahankan pluralisme sebagai satu bangsa. Anak-anak desa wilayah diberi semangat mengenal daerahnya berkontribusi positif zaman baru. Memelihara adat merupakan mempertahankan esensi hidup agar tak rusak oleh gaya baru yang terus menggerus. Tata kelola tempat menjalankan wewenangnya melalui tanpa penyembunyian adil diiringi berdekatan dengan warga setempat. Melindungi kebudayaan tidak harus menolak ide baru tapi menjadikannya pijakan ide.

This website may utilize tools or services provided by Google, such as Google Analytics, Google Ads, or other related technologies, in accordance with their respective terms of service.

We are not directly affiliated with or endorsed by Google LLC. All Google trademarks, logos, and brand names are the property of Google and are used here for informational purposes only.